Puisi

SAJAK-SAJAK HANIF N.R.

Kehidupan Kertas Dan Pena

tintaku tak pernah tahu,

mengapa ia lebih memilih hidup 

diantara lembaran-lembaran 

yang pada akhirnya akan dikemas dan dilupakan.

lembaran-lembaranku juga tak pernah tahu,

mengapa ia dipisahkan dari pohonnya

dengan tujuan agar dapat digores pena dan di sentuh pemikiran

yang pada akhirnya usang dan di awetkan di kardus-kardus lantas dibuang.

entah mengapa?

pena dan kertas harus hidup bersama-sama 

dan berakhir didiamkan pemiliknya yang tak tahu nilai suatu benda.

entah mengapa?

pena dan kertas harus berpasangan

tanpa ada saling cinta 

mereka berdua dijodohkan.

“mungkin sebab mereka adalah budak pemiliknya

dan dipaksa rela demi kepentingan majikannya”

aku menulis di kertas kosong,

rasa syukur dikaruniai keduanya.

Sebagai pertanggungjawaban,

kertas itu kutempatkan dalam pigura

dan dipajang pada pameran karya sastra.

Jombang, 29 oktober 2023

 

Hilangnya Angkasa Rasa

perisai, tombak, dan pedang

mengedar pandangan, kutemu hanya itu

rumah menjelma pemakaman

bagi album juga rekaman

perisai itu tak lagi perlu

yang membawa terakhir, ibu..

hingga dunia membuka kelopak mataku

tombak itu telah lapuk;

dulu…, padanya sering mengalir darah semangat

setelah menusuk hati ayah kuat-kuat

tak kembali itu pasti

dan pedang yang dulu kubutuhkan

tak berdaya menebas aliran waktu

yang membuat maut-maut terbelenggu

mereka peranakkan rasa 

saudara pahit yang dewasa

perpisahan itu.. selalu menarik

ketika aku meronta, tak pernah aku ditilik

Jombang, 31 desember 2023

 

kenali…

sebab seperti batu 

pecahkanlah hatimu

sebab terlalu hitam jiwamu

bakarlah hingga jadi abu.

layaknya daun

jika hidup akan berwarna

tapi mati akan mengubahnya

tinggal layu dan berderai bersama.

malam Al-Hikam, 9 januari 2023

 

Penulis: HANIF NUR RIFQILLAH

Leave a Reply