Doa merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dalam ibadah. Dalam agama Islam setiap ibadah yang dilakukan mengandung unsur doa di dalamnya. Melalui doa kita dapat menunjukkan ‘penghambaan’ kita sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah Yang Maha Sempurna, Yang Maha Mengabulkan doa-doa kita. Sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk selalu berdoa kapanpun dan dimanapun kita berada.
Pada Surat Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman perihal ayat doa, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat tersebut mengandung isi perihal keutamaan doa dan syarat-syarat diijabahnya doa. Allah memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya tanpa perlu khawatir doa kita tidak dikabulkan, sebab Allah sangat dekat kita. Allah pasti mengijabahi doa-doa kita sebab Allah mendengar doa-doa kita. Jika doa kita tidak dikabulkan, maka itu merupakan bentuk pengabulan yang lain dari Allah. Syarat diijabahnya doa juga dijelaskan dalam ayat tersebut yaitu dengan melakukan segala perintah Allah dan beriman kepada-Nya.
Jika ditelisik lebih lanjut letak ayat tersebut unik karena berada diantara ayat-ayat puasa. Pada ayat sebelumnya yakni, 183 sampai 185 membahas perihal serba-serbi puasa dan kemuliaan Ramadhan. Dan ayat sesudahnya ayat 187 membahas tentang kesempurnaan puasa. Sedang ayat tersebut di tengah-tengah membahas hal berbeda yang sama sekali tidak menyinggung tentang puasa. Pembahasan doa diantara pembahasan puasa Ramadhan seolah-olah mengisyaratkan bahwa selain bulan puasa, Ramadhan juga bisa disebut dengan bulan doa. Sebab bulan Ramadhan merupakan waktu yang paling agung untuk berdoa dan paling besar dikabulkan. Salah satu waktu mustajabnya doa yaitu ketika menjelang berbuka puasa. Kaitan ayat ini pun dikuatkan dengan sebuah hadits, dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam,
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالْمَظْلُومُ
“Ada tiga hal yang tidak akan tertolak; mereka adalah doa orang yang berpuasa sampai berbuka, doa pemimpin yang adil, dan duka seorang yang didzalimi.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selagi bulan Ramadhan, mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita. Mari kita mendekatkan diri kepada Allah lewat doa-doa kita, agar Allah mencintai dan meridhoi kita.
Penulis: Naila Izzatuz Zuhroh